Bertepatan dengan momen peringatan HUT RI ke 80, PLN melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Semarang menggelar Program PLN Mengajar dengan tema Manfaat dan Bahaya Listrik di SDN Bumirejo 02, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati pada Selasa (22/07) lalu. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin PLN dalam rangka memberikan Edukasi Keselamatan Ketenagalistrikan di wilayah kerja PLN UPT Semarang. Tak kurang dari 30 siswa dan siswi turut hadir menyaksikan penjelasan yang diberikan oleh personil PLN. Acara yang diselenggarakan di ruang kelas ini riuh dengan kegirangan para murid menerima tamu dari PLN. Mulai dari asal muasal listrik, hingga manfaat dan bahaya listrik dijelaskan secara gamblang kepada para murid. Materi yang disampaikan mayoritas berupa gambar dan video, sehingga memudahkan anak-anak untuk dapat memahami esensi dan ilmu yang akan disampaikan. Selain itu juga dilaksanakan sesi diskusi serta permainan agar murid tidak bosan menerima materi.
Habiatmo Ginting, Team Leader K3 dan Lingkungan PLN ULTG Rembang, menyampaikan bahwa kegiatan PLN Mengajar ini merupakan bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat, sekaligus menjadi sarana kampanye agar masyarakat lebih pedul terhadap jaringan listrik PLN.”Pada kesempatan ini, kami menjelaskan materi kepada siswa Sekolah Dasar agar menambah wawasan serta dapat mengetahui bahwa banyak tindakan yang dapat menyebabkan listrik padam, salah satunya adalah bermain layangan di dekat jaringan SUTT atau SUTET PLN,” terang Habiatmo. Sejalan dengan itu, Mia Susilowaty, Guru SDN Bumirejo 02, Unik Herniati, turut mengapresiasi kepedulian insan PLN yang rela menyempatkan waktu untuk memberikan pengajaran terkait manfaat dan bahaya listrik kepada murid-muridnya. “Diharapkan setelah sosilaisasi ini, para siswa akan bermain layang-layang di tempat yang lebih aman yaitu jauh dari jaringan listrik PLN,” ujar Mia.
Pada kesempatan yang sama, Manager PLN UPT Semarang, Achmad Ridwan, mengungkapkan bahwa dengan menggandeng anak-anak yang notabene akan menjadi generasi penerus bangsa, maka kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan sedari dini akan menjadi budaya kedepannya. ”Disini peran PLN adalah memberikan edukasi dan sosialisasi secara langsung dari demi melindungi masyarakat dari bahayanya, oleh karena itu kami menghimbau kepada seluruh anak-anak dan warga masyarakat untuk turut menjaga keandalan aset PLN,” ujar Ridwan. ”Bermain layang-layang di dekat jaringan PLN sangat berbahaya, karena benang atau kawat yang melilit konduktor dapat menyebabkan ganggguan listrik padam, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan yaitu tersengat aliran listrik,” imbuhnya.
General Manager PLN UIT Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro, memberikan apresiasi bagi masyarakat yang turut berperan menjaga listrik PLN tetap menyala. ”Dalam momen HUT RI ke 80 ini, masyarakat di Indonesia akan merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan berbagai kegiatan, yang tentunya sedikit banyak akan membutuhkan listrik sebagai sarana pendukungnya,” terang Abdul Salam. ”Peran aktif masyarakat sangat diperlukan, dalam hal ini adalah dengan tidak beraktivitas yang berbahaya di dekat jaringan listrik PLN, karena hal tersebyt akan sangat bermanfaat sehingga PLN dapat memberikan pasokan listrik yang andal kepada pelanggan selama masa perayaan Kemerdekaan Indonesia ini,” pungkasnya