Jakarta, MonitorKabar – Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan besar-besaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025. Sekitar Rp300 triliun belanja dipangkas dan diarahkan pada fokus program tertentu.
Anggaran prioritas APBN 2025 terdiri dari Rp 724,3 triliun untuk sektor pendidikan, Rp 218,5 triliun untuk sektor kesehatan, Rp 503,2 triliun untuk sektor pendidikan sosial, Rp 144,6 triliun untuk program tahanan pangan, dan Rp 376,4 triliun untuk bidang hukum dan hankam.
Presiden Prabowo Subianto memiliki tujuh program “Quick Win”, diantaranya:
- Makan Bergizi Gratis Rp 71 triliun (Badan Gizi Nasional) untuk ibu hamil dan menyusui, balita dan pelajar dari semua level edukasi.
- Pemeriksaan kesehatan gratis Rp 3,2 triliun (Kemenkes) pemeriksaan gratis untuk 52,2 juta orang termasuk pemeriksaan tekanan darah dan X-ray untuk screening penyakit kronis.
- Pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah Rp 1,8 triliun (Kemenkes) dengan melakukan peningkatan untuk rumah sakit tipe D menjadi tipe C termasuk peningkatan fasilitas dan peralatan
- Penegasan TBC Rp 8 triliun (Kemenkes)
- Renovasi sekolah Rp 20 triliun (Kementerian PUPR dan Kementerian Dikbudristek)
- Sekolah unggulan terintegrasi Rp 2 triliun (Kementerian PUPR dan Kementerian Dikbudristek) untuk pembangunan fisik akan dilakukan di 4 daerah
- Lumbung pangan nasional, daerah dan desa Rp 15 triliun (Kementerian PUPR dan Kementerian Dikbudristek)
Penghematan anggaran yang dirancang oleh Prabowo Subianto pada 2025 bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi serta kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh.