Tesla Hadapi Tantangan Serius di Awal 2025

Jakarta, MonitorKabar – Awal tahun 2025 bukanlah masa yang mudah bagi Tesla. Perusahaan teknologi otomotif ini melaporkan laba bersih hanya sebesar 1,2 miliar dolar, jauh menurun dari 4,1 miliar dolar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini terjadi di tengah naiknya biaya bahan baku dan logistik global. Kenaikan harga lithium dan komponen baterai mempengaruhi struktur biaya produksi Tesla secara signifikan.

Tesla juga menghadapi tekanan dari produsen kendaraan listrik asal Tiongkok seperti BYD dan NIO yang menawarkan harga lebih kompetitif. Hal ini menggeser minat konsumen dari produk premium ke model yang lebih ekonomis.

Selain kompetitor, regulasi baru mengenai kendaraan listrik di beberapa negara juga turut mempengaruhi kinerja Tesla. Kebijakan insentif yang berubah membuat penjualan mobil Tesla menurun di pasar Eropa.

Meski begitu, perusahaan tetap menempatkan investasi besar pada pengembangan AI dan sistem self-driving. Inovasi ini dianggap sebagai kunci utama untuk memenangkan kembali hati pasar global.

Dengan strategi baru, Tesla berharap dapat menstabilkan keuangan perusahaan pada paruh kedua tahun 2025, sekaligus memperluas pasar di Asia Tenggara.

Baca juga  Mobil China Makin Laris di Singapura, Pangsa Pasar Meningkat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *