Tuntutan Investigasi Dugaan Makar Warnai Audiensi Mahasiswa-DPR 3 September 2025

Jakarta – Hari Rabu (3/9/2025) menjadi catatan baru dalam dinamika politik mahasiswa. Belasan organisasi mahasiswa berkumpul di Gedung DPR, menuntut agar lembaga legislatif segera membentuk tim investigasi independen terkait dugaan makar. Audiensi ini berlangsung sejak sore hingga jelang malam, diwarnai seruan keras agar DPR tidak hanya mencatat aspirasi tetapi mengambil keputusan nyata.

Ketua BEM UI, Agus Setiawan, membuka penyampaian aspirasi dengan menegaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo soal dugaan makar menimbulkan dampak serius terhadap gerakan mahasiswa. “Kami bukan makar, kami menyuarakan rakyat. Kalau Presiden bilang ada indikasi makar, DPR harus buktikan dengan investigasi. Jangan biarkan tuduhan itu jadi stigma permanen,” ucapnya.

Bagi mahasiswa, percepatan tim investigasi independen adalah harga mati. Mereka khawatir jika DPR hanya menyerahkan urusan ini pada internal atau aparat, hasilnya tidak objektif. GMNI menambahkan bahwa lembaga independen, akademisi, hingga masyarakat sipil harus ikut duduk di dalamnya.

Selain isu makar, mahasiswa juga mengkritik tunjangan DPR. Mereka menyebut penghentian tunjangan perumahan per 31 Agustus 2025 tidak cukup untuk menunjukkan kepedulian. “Evaluasi total harus dilakukan. Jangan hanya satu tunjangan dipotong lalu dianggap selesai,” kata Agus.

Tuntutan lain adalah pembebasan tahanan demonstrasi. Perwakilan GMKI mengingatkan bahwa demokrasi akan mati jika kritik selalu dibalas dengan penangkapan. “Tahanan harus dibebaskan, karena menyuarakan pendapat bukan kejahatan,” katanya.

RUU Perampasan Aset juga menjadi sorotan. Mahasiswa menilai DPR lamban. Padahal, UU itu bisa menjadi senjata ampuh melawan korupsi. “Jika DPR berkomitmen pada rakyat, buktinya sederhana: percepat pembahasan RUU Perampasan Aset,” ujar perwakilan HMI.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, berusaha menenangkan suasana. Ia meminta maaf atas bentrokan aparat. “Kami mendengar semua. Aspirasi kalian akan kami catat. Soal tunjangan, perumahan sudah dihentikan,” katanya.

Baca juga  Strategi Menghadapi Makar Terselubung: Transparansi, Keadilan, dan Reformasi

Audiensi yang dipublikasikan media sejak pukul 14.57 hingga 17.34 WIB ini menjadi headline di berbagai kanal. Publik melihat mahasiswa kembali mengambil peran penting dalam mengawal demokrasi. Tuntutan investigasi makar menjadi garis merah: DPR diuji apakah akan berani atau kembali menghindar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *