Jakarta, MonitorKabar – Bambang Soesatyo, Anggota Komisi III DPR RI, menyampaikan perlunya Badan Intelijen Negara (BIN) untuk segera berinvestasi pada perangkat teknologi intelijen mutakhir guna menjaga stabilitas nasional. Ia menilai bahwa ancaman terhadap kedaulatan negara kini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dalam bentuk siber, propaganda digital, dan infiltrasi informasi.
Menurutnya, teknologi seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan data mining wajib diimplementasikan BIN untuk meningkatkan efektivitas analisis informasi. Tanpa modernisasi sistem, Indonesia akan tertinggal dalam hal penanggulangan ancaman global yang terus berkembang.
Soesatyo juga menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi terbaru. Pelatihan, riset, dan kerja sama internasional dinilai krusial dalam membentuk lembaga intelijen yang adaptif.
Lebih lanjut, ia meminta pemerintah agar alokasi anggaran untuk sektor intelijen ditingkatkan, agar investasi pada alat pemantauan digital, software pengenalan wajah, dan sensor nirkabel bisa segera direalisasikan.
Keamanan nasional bukan hanya tugas TNI/Polri, melainkan juga BIN sebagai penjaga informasi strategis. Kolaborasi antar lembaga keamanan perlu diperkuat dengan sistem berbasis teknologi informasi yang terintegrasi.Melalui investasi teknologi ini, Soesatyo berharap Indonesia dapat memiliki sistem deteksi dini yang lebih akurat dan mampu merespons segala bentuk ancaman dengan cepat dan tepat.